MEMAHAMI
CARA PEMANFAATAN HASIL EVALUASI
UNTUK
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Evaluasi
1. Secara Etimologi
Secara harfiah kata Evaluasi berasal dari
bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa
Arab al– Taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian.
Akar katanya adalah value, dalam bahasa Arab al-Qimah, dalam
bahasa indonesia berarti nilai. Dengan demikian secara harfiah, Evaluasi
pendidikan (educational evaluation= al – Taqdir Al-Tarbawiy)
dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian dalam
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Dalam bahasa
Indonesia disebutkan Evaluasi
berarti penilaian. Penilaian dapat digunakan untuk semua aspek kehidupan. Dalam
hal ini kita hanya memfokuskan penilaian dalam bidang Pendidikan Agama Islam
atau penilaian pendidikan Islam.
Jadi, Evaluasi
Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk mendapatkan nilai yang terdapat dalam
proses belajar mengajar yang dilihat dari hasil yang dicapai oleh setiap siswa
dalam jangka waktu tertentu.
2. Secara
terminology
Adapun dari segi istilah,
sebagaimana di kemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1997): evaluation
refer to the act or process to determining the value of something. Menurut
definisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung
pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu.[1]
Apabila definisi evaluasi
yang di kemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown itu untuk memberikan
definisi tentang evaluasi pendidikan, maka evaluasi pendidikan itu dapat di
beri pengertian sebagai suatu tindakan atau kegiatan (yang di laksanakan dengan
maksud untuk)-atau suatu proses- (yang berlangsung dalam rangka)- menentukan
nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan, atau yang terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya,
evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan,
sehingga dapat di ketahui mutu atau hasil-hasilnya.[2]
Sedangkan dalam buku
Evaluasi Pendidikan (Prinsip dan Operasionalnya) karangan Sukardi, yang di
maksud dengan evaluasi adalah proses yang menentukan kondisi dimana suatu
tujuan telah dapat di capai.
Definisi ini menerangkan
secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur
derajat, dimana suatu tujuan dapat di capai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan
proses memahami, memberi arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu
informasi bagi keperluan pengambil keputusan.
Definisi lain yang berkaitan dengan evaluasi yaitu bahwa evaluasi
merupakan proses penilaian petumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar.
Pencapaian perkembangan siswa perlu di ukur, baik posisi siswa sebagai individu
maupun posisinya di dalam kegiatan kelompok.[3]
Ada beberapa ahli yang
berpendapat atau mendefinisikan tentang
Evalusi diantaranya adalah:
- Suchman mendefinisikan evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah
di capai beberapa kegiatan yang di rencanakan untuk mendukung tercapainya
tujuan.
- Brinkerhoff : evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan
dapat di capai.
- Widoyoko: evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterprestasikan dan menyajikan informasi
tentang sesuatu program untuk dapat di gunakan sebagai dasar membuat keputusan,
menyusun, kebijakan, maupun menyusun program selanjutnya.[4]
Dari pendapat di atas,
dapat di simpulkan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu yang selanjutnya informasi tersebut di gunakan untuk
menentukan alternatif yang terlihat dalam mengambil sebuah keputusan. Jadi,
inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat di jadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.[5]
Sedangkan yang di maksud
dengan hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang
yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan
dan pengembangan yang lebih baik, sebelumnya
yang tidak tahu menjadi tahu.
B. Pentingnya Memanfaatkan Hasil Evaluasi
Salah satu manfaat hasil evaluasi adalah untuk
memberikan umpan balik (feed-back) kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembelajaran, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Umpan balik dapat dijadikan sebagai alat bagi guru untuk
membantu peserta didik agar kegiatan belajarnya menjadi lebih baik dalam meningkatkan
kinerjanya.
Peserta didik akan dapat mengukur sejauh mana
tingkat penguasaannya terhadap materi, jika hasil pekerjaan mereka mendapat
umpan balik dari gurunya. Umpan balik tersebut dapat dilakukan secara langsung,
tertulis atau demonstrasi. Dalam memberikan umpan balik, guru hendaknya
memperhatikan kualitas pekerjaan peserta didik yang lain.
Hal ini dapat membuat perasaan minder bagi
peserta didik yang memiliki kemampuan kurang. Umpan balik sifatnya memberikan
saran dan perbaikan. Sehingga peserta
didik termotivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses hasil
belajar serta hasil pekerjaannya.
Crooks (2001) menyimpulkan agar umpan balik
dapat bermanfaat untuk memotivasi peserta didik, maka harus difokuskan pada:
1. Kualitas pekerjaan peserta didik dan bukan
membandingkannya dengan hasil pekerjaan peserta didik yang lain.
2. Cara-cara yang spesifik sehingga pekerjaan
peserta didik dapat ditingkatkan.
3. Peningkatan pekerjaan peserta didik yang harus
dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya.
Apa yang dikemukakan Crooks lebih menekankan
pada kualitas pekerjaan peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan
jenis umpan balik yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta
didik yang satu dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan pekerjaan peserta
didik yang mayoritas jawabannya benar atau sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
C. Manfaat Hasil Evaluasi
Dalam praktiknya, masih banyak guru yang tidak
atau kurang memahami pemanfaatan hasil evaluasi, sehingga hasil evaluasi
formatif atau sumatif (misalnya) banyak dimanfaatkan hanya untuk menentukan
kenaikan kelas dan mengisi buku raport. Meskipun
demikian, untuk melihat pemanfaatan hasil evaluasi ini secara komprehensif,
kita dapat meninjaunya dari berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu:
1. Bagi peserta didik, hasil evaluasi dapat
dimanfaatkan untuk:
a. Membangkitkan minat dan motivasi belajar.
b. Membentuk sikaf yang positif terhadap belajar
dan pembelajaran.
c. Membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih
baik.
d. Membantu peserta didik dalam memilih metode
belajar yang baik dan benar.
e. Mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelas.
2. Bagi guru, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan
untuk:
a. Promosi peserta didik, seperti kenaikan kelas
atau kelulusan.
b. Mendiagnosis peserta didik yang memiliki kelemahan
atau kekurangan,
baik ecara perseorangan
maupun kelompok.
c. Menentukan pengelompokan dan penempatan peserta
didik berdasarkan prestasi masing-masing.
d. Peedback dalam melakukan perbaikan terhadap sistem
pembelajaran.
e. Menyusun laporan kepada orang tua guna menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik.
f. Dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat
perencanaan pembelajaran.
g. Menentukan perlu tidaknya pembelajaran
remedial.
3. Bagi orang tua, hasil evaluasi dapat
dimanfaatkan untuk:
a. Mengetahui kemajuan belajar peserta didik.
b. Membimbing kegiatan belajar peserta didik di
rumah.
c. Menentukan tindak lanjut pendidikan yang sesuai
dengan kemampuan anaknya.
d. Memperkirakan
kemungkinan berhasil tidaknya anak tersebut dalam bidang pekerjaannya.
4. Bagi administrator sekolah, hasil evaluasi
dapat dimanfaatkan untuk:
a. Menentukan penempatan peserta didik.
b. Menentukan
kenaikan kelas.
c. Pengelompokan peserta didik di sekolah
mengingat terbatasnya fasilitas pendidikan yang tersedia serta indikasi
kemajuan peserta didik pada waktu mendatang.[6]
5. Bagi kepala sekolah, hasil evaluasi dapat dimanfaatkan untuk:
a. Menilai kinerja guru dan tingkat keberhasilan
siswa.
b. Untuk memikirkan
upaya-upaya pembinaan para guru dan siswa berdasarkan pendapat, gagasan, saran,
aspirasi, dari berbagai pihak (guru, siswa, orang tua) yaitu melengkapi sarana
belajar.
c. Meningkatkan profesional tenaga guru, pelayan
sekolah, perpustakaan sekolah, tata tertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan
dan lain-lain.
6. Bagi sekolah, hasil
evaluasi dapat di manfaatkan untuk:
a. Dengan evaluasi dapat di ketahui kondisi
belajar yang di langsungkan di sekolah.
b. Informasi guru tentang tepat tidaknya
kurikulum sekolah sebagai bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk
masa yang akan datang.
c. Informasi hasil penilaian yang di peroleh
dari tahun ke tahun dapat di gunakan sebagai pedoman bagi sekolah, apakah yang
di lakukan oleh sekolah sudah memenuhi standart atau belum. Pemenuhan standart
akan di terlihat dari bagusnya angka-angka yang di peroleh.[7]
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo
Persada, 2013.
Shodiq Abdullah, Evaluasi Pembelajaran
(Konsep Dasar, Teori, dan Aplikasi), Semarang, Pustaka Rizki Putra, 2012.
Sukardi, Evaluasi Pendidikan (Prinsip dan Operasionalnya), Jakarta, Bumi
Aksara, 2015.
Http://semuailmiah.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-tujuan-fungsi-dan-manfaat.html
(Di Ambil Pada Tanggal 21 Desember 2015).
Http://sitikhodijah200492.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pemanfaatan-hasil-evaluasi-dan.html
(Di Ambil Pada Tanggal 20 Desember 2015).
[4] Shodiq Abdullah, Evaluasi Pembelajaran (Konsep Dasar, Teori, dan
Aplikasi), (Semarang, Pustaka Rizki Putra, 2012), hlm. 136.
[6]Http://sitikhodijah200492.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pemanfaatan-hasil-evaluasi-dan.html
(Di Ambil Pada Tanggal 20 Desember 2015).
[7] http://semuailmiah.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-tujuan-fungsi-dan-manfaat.html
(Di Ambil Pada Tanggal 21 Desember 2015).
No comments:
Post a Comment