Pages

Monday, 1 February 2016

Makalah Akhlak Terhadap Keluarga (Orang Tua)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Sebagai  seorang  muslim yang  baik kita tentu tau bahwa ahlak terhadap orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting . karena, orang tua adalah orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa. Dan setiap orang tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi anak yang sukses, berbakti kepada kedua orang tua serta menjadi lebih baik dan sholeh. Maka dari itu jika kita mamang seorang muslim yang baik hendaknya kita selalu berbakti kepada kedua orang tua kita. Melakukan apa yang telah di perintahkan oleh orang tua dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.
Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap kewajiban kita terhadap orang  tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita harus memiliki ahlak yang sempurna Terhadap orang tua kita .Ahlak merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadiranya hingga saat ini semakin di rasakan.Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad SAW. Adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima.
Kepada umat manusia , khususnya yang beriman kepada Allah SWT diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi Muhammad SAW. Di jadikan sebagai contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Perhatian terhadap pentingnya akhlak kini muncul kembali, yaitu di saat bangsa Indonesia di hadapkan pada masalah moral dan akhlak yang cukup serius , yang kalau di biarkan akan menghancurkan masa depan bangsa Indonesia sendiri.



B.     RUMUSAN MASALAH
a.       Apa pengertian akhlak ?
b.      Apa saja dasar-dasar berbuat baik kepada orang tua?
c.       Bagaimana cara menjaga akhlak terhadap orang tua?
d.      Apa akibat dari durhaka kepada orang tua?
e.       Apa manfaar dari berbakti kepada orang tua?
C.    TUJUAN
Untuk memenuhi tugas makalah pada materi pembelajaran aqidah akhlak. serta untuk mengetahui tentang akhlak yang lebih mendalam dalam ruang lingkup akhlak kepada keluarga (orang tua).














BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu Al-khulq, Al-khuluq yang mempunyai arti watak, tabiat. Secara Istilah Akhlak menurut Ibnu MaskawiAkhlak adalah sesuatu keadaan bagi jiwa yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran dan pertimbangan.
Sedangkan yang dimaksud kedua orang tua adalah Bapak Ibu baik itu dari keturunan (Nasab) atau susuan, baik keduanya orang muslim ataupun kafir, termasuk juga kedua orang tua adalah nenek dan kakek dari kedua belah pihak.
Jadi akhlak kepada Orang Tua adalah Menghormati dan menyayangi mereka berdua dengan sopan santun dan berbakti kepada keduanya dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Akhlak merupakan pembinaan budi pekerti anak sehingga menjadi budi pekerti yang mulia (akhlakul karimah). Proses tersebut tidak lepas dari pembinaan kehidupan beragama seorang anak secara total, akhlak mulia adalah suatu hal yang wajib dimiliki oleh setiap muslim, agar setiap muslim dapat memiliki akhlak mulia maka harus diajarkan. Orang tua berperan penting dalam pembentukan akhlak karena orang tua mempunyai kewajiban untuk menanaamkan akhlak karimah terhadap anak-anaknya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa akhlak baik tidak dapat terbentuk kecuali dengan membiasakan seseorang berbuat suatu pekerjaan yang sesuai dengan sifat akhlak itu.[1]
Kepribadian atau akhlak seseorang tidak terbentuk secara tiba – tiba. Terdapat suatu hukum yang universal dalam pembentukan akhlak, mulai dari perilaku sampai terbentuk sebuah akhlak. setiap muslim diuntut untuk mengenali akhlaknya dengan baik, agar dapat mengidentifikasi akhlak negative mereka, sehingga mereka dapat merubah akhlak negative tesebut sesuai dengan akhlak seorang muslim sejati. Untuk dapat mengenali dan merubah akhlak, kita harus mampu mengetahui bagaimana proses terbentuknya akhlak, hal - hal apa saja yang dapat mempengaruhi terbentuknya akhlak. 
Akhlak juga yang mengendalikan diri anak untuk melakukan perbuatan baik termasuk taat kepada Allah SWT, berbakti kepaada orang tua, hormt terhadap yang lebihtua, dan sayang antara sesama muslim. Ahlak yerhadap orang tua sangatlah penting karena semuanya sudah di nash kan oleh Allah SWT, didalam Al-Quran serta hadits-hadits nabi juga memerintahkan untuk berbakti terhadap orang tua.
Berbakti kepada orang tua merupakan faktor utama diterimanya doa seseorang, juga merupakan amal shaleh paling utama yang dilakukan oleh seorang muslim. Banyak sekali ayat Al-Qur’an ataupun Hadits yang menjelaskan keutamaan berbuat baik kepada kedua orang tua. Oleh karena itu, perbuatan terpuji ini seiring dengan nilai-nilai kebaikan untuk selamanya dan dicintai oleh setiap orang sepanjang masa.
Salah satu keutamaan berbuat baik kepada kedua orang tua, disamping melaksanakan ketaatan atas perintah Allah SWT adalah menghapus dosa-dosa besar.
2.      Dasar-Dasar Berbuat Baik kepada Kedua Orang Tua
Dasar-dasar keharusan berbuat baik kepada kedua orang tua adalah:
a.       Al-Quran
1.      Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa’: 36
* (#rßç6ôã$#ur ©!$# Ÿwur (#qä.ÎŽô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ÉÎ/ur 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuŠø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í$pgø:$#ur ÏŒ 4n1öà)ø9$# Í$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷ƒr& 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·qãsù ÇÌÏÈ  
Artinya:
36. sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

2.      Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14
$uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷ƒyÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷ƒyÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) 玍ÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ  
Artinya:
14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.  bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
3. Kita harus berbuat baik kepada kedua orang tua. Ibu telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah. Menyusui dan mengasuhnya selama 2 tahun. Bersyukurlah kepada Allah dan Orang tua. Jika kedua orang tua kita menyuruh berbuat dosa, maka jangan diikuti, tetapi tetaplah pergaulin keduanya didunia dengan baik[2].
Allah Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahqaf: 15
$uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷ƒyÏ9ºuqÎ/ $·Z»|¡ômÎ) ( çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $\döä. çm÷Gyè|Êurur $\döä. ( ¼çmè=÷Hxqur ¼çmè=»|ÁÏùur tbqèW»n=rO #·öky­ 4 #Ó¨Lym #sŒÎ) x÷n=t/ ¼çn£ä©r& x÷n=t/ur z`ŠÏèt/ör& ZpuZy tA$s% Éb>u ûÓÍ_ôãÎ÷rr& ÷br& tä3ô©r& y7tFyJ÷èÏR ûÓÉL©9$# |MôJyè÷Rr& ¥n?tã 4n?tãur £t$Î!ºur ÷br&ur Ÿ@uHùår& $[sÎ=»|¹ çm9|Êös? ôxÎ=ô¹r&ur Í< Îû ûÓÉL­ƒÍhèŒ ( ÎoTÎ) àMö6è? y7øs9Î) ÎoTÎ)ur z`ÏB tûüÏHÍ>ó¡ßJø9$# ÇÊÎÈ
Artinya: (15). Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri".
b.       Hadits
1.      Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin Mas’ud berkata:
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: اَلصَّلاَةُ لِوَقْتِهَا قُلْتُ: ثُــمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قُلْتُ: ثُــمَّ أَيٌّ؟قَالَ: اَلْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ. (رواه البخارى و مسلم)
Artinya: “Aku bertanya kepada Rasulullah, apakah amal yang disukai Allah?’. Beliau menjawab ‘ sholat pada waktunya.’ Dia bertanya lagi, ‘kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Berbuat baik kepada kedua orang tua.’ Dia bertanya lagi, ‘kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Jihad pada jalan Allah’.”
2.      Dalam sebuah riwayat disebutkan:
Al-Bazar meriwayatkan dalam sebuah hadits dari Buraidah dari bapaknya bahwa ada seorang laki-laki yang sedang thawaf sambil menggendong ibunya, lalu dia bertanya kapada Nabi Muhammad “Apakah dengan ini sya sudah menunaikan haknya?” Beliau menjawab, “Belum walaupun secuil.”
3.      Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.:
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَارَسُوْلَ اللهِ مَنْ اَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِيْ؟ قَالَ: أُمُّكَ قَالَ: ثُـمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمُّكَ قَالَ: ثُـمَّ مَنْ؟ قَالَ: أُمُّكَ قَالَ: ثُـمَّ مَنْ؟قَالَ: ثُـمَّ مَنْ؟ قَالَ: ثُـمَّ أَبُوْكَ (رواه البخارى و مسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah ra berkata: seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, ia berkata: Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak untuk saya pergauli dengan baik? Nabi menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu siapa? Nabi menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu siapa? Nabi menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya (lagi): lalu siapa? Nabi menjawab: kemudian bapakmu. (H.R. Al-Bukhori dan Muslim)
4.      Dalam riwayat lain dari Abdullah bin Amr bin Ash dikatakan:
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَاعَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: رِضَااللهِ فِيْ رِضَاالْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهِ فِيْ َسُخْطِ الْوَالِدَيْنِ (اخرجه التّرمذى وصحّحه ابن حبّان والحاكم)
Artinya: Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA., dari Nabi SAW beliau bersabda: Keridlaan Allah terletak pada keridlaan kedua orang tua, dan kemarahan Allah terletak pada kemarahan kedua orang tua. (dikeluarkan oleh Tirmidzi dan dibenarkan oleh Ibnu Hibban)
5. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa “ Seseorang datang kepada Nabi Muhammad kemudian meminta izin untuk mengikuti jihad. Beliau lalu bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ Dia menjawab, ‘ya’. Beliaupun mengatakan ,’pada keduanya, hendaklah engkau berjihad’’ [3].

3.      Menjaga Akhlak Kepada kedua orang tua
a.       Mentaati perintah kedua orang tua
Manusia penting untuk selalu menjaga akhlak kepada orang tua. Manusia harus mentaati perintah orang tua karena pada hakikatnya tidak ada orang tua yang menginginkan keburukkan bagi anak anaknya, jadi apapun perintah mereka, tak lain adalah bentuk kecintaan yang tulus tanpa pamrih.
b.      Menolak perintah bermaksiat kepada allah dan rasul-Nya dengan cara baik dan Beretika
Keterbatasan pengetahuan dan keimanan, orang tua memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah maupun Rasulullah, jadi dalam keadaan semacam ini, agar akhlak kepada orang tua tetap terjaga, kita diperintahkan untuk menolak dengan cara cara yang baik. Allah berfirman dalam QS. Luqman ayat 15
bÎ)ur š#yyg»y_ #n?tã br& šÍô±è@ Î1 $tB }§øŠs9 y7s9 ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïæ Ÿxsù $yJßg÷èÏÜè? ( $yJßgö6Ïm$|¹ur Îû $u÷R9$# $]ùrã÷ètB ( ôìÎ7¨?$#ur Ÿ@Î6y ô`tB z>$tRr& ¥n<Î) 4 ¢OèO ¥n<Î) öNä3ãèÅ_ötB Nà6ã¥Îm;tRé'sù $yJÎ/ óOçFZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÎÈ  
Artinya: “ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan akusesuatu yang tidak da pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduannya, dan pergaulilah keduanya didunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku,kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Luqman :15
c.       Berkata sopan dan tidak melukai hati
Menjaga akhlakkepada orang tua dapat dilakukan dengan menjaga adab berbicara kepada kedua orang tua dengan menggunakan bahasa yang baik, kalimat yang sopan, dan tidak menyakiti hati.Allah berfirman dalam Q.S. Al-Isra’ Ayat 24.
ôÙÏÿ÷z$#ur $yJßgs9 yy$uZy_ ÉeA%!$# z`ÏB ÏpyJôm§9$# @è%ur Éb>§ $yJßg÷Hxqö$# $yJx. ÎT$u­/u #ZŽÉó|¹ ÇËÍÈ   
Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah do’a : ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduannya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil.”

d.      Merawat kedua orang tua lanjut usia dengan sabar dan ikhlas
Agar Akhlak kepada orang tua seorang muslim tetap terjaga hendaknya mereka menjaga orang tuanya hingga kahir hayatnya. Allah berfirman dalam Q.S. A-Isra’ ayat 23
* 4Ó|Ós%ur y7/u žwr& (#ÿrßç7÷ès? HwÎ) çn$­ƒÎ) Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $·Z»|¡ômÎ) 4 $¨BÎ) £`tóè=ö7tƒ x8yYÏã uŽy9Å6ø9$# !$yJèdßtnr& ÷rr& $yJèdŸxÏ. Ÿxsù @à)s? !$yJçl°; 7e$é& Ÿwur $yJèdöpk÷]s? @è%ur $yJßg©9 Zwöqs% $VJƒÌŸ2 ÇËÌÈ  
Artinya: “… Bila salah satu dari keduanya atau kedua-duanya mencapai usia lanjut disisimu, maka janganlah kamu katakan : “uhf!” dan jangan pula menghardik, dan katakana kepada mereka perkataan yang mulia!”
e.       Mendo’akan orang tua semasa hidupnya dan setelah meninggal dunia
Islam menganjurkan umatna untuk senantiasa menjaga akhlak kepada orang tua, berbuat baik kepada orang tua dalam keadaan apapun , dalam keadaan beriman maupun kafir, dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam keadaan hidup maupun sudah meninggal
Dalam hadis riwayatAbu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, yang bersumber dari Abu Usaid bin Malik bin Rabiah As-Sa’idi, bahwa seorang laki laki Bani Salamah dating kepada Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang aku dapat lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?”. Beliau bersabda , “ Ya, yaitu mendo’akan keduanya, memintakan ampun, menunaikan janjinya, menyambungpersaudaraan yang tidak disambungkecuali Karena keduanya, dan memuliakan kawan kawan mereka.”
Akhlak terhadap orang tua yang lain yaitu:
a.       Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya.
b.      Merendahkan diri kepada keduanya diiringi kasih sayang
c.       Berkomunikasi kepada orang tua dengan khidmat,mempergunakan kata-kata lemah lembut
d.      Berbuat baik kepada ibu-bapak dengan sebaik-baiknya
e.       Mendo’akan keselamatan dan keampunan bagi mereka yang orang tuanya sudah meninggal ataupun belum meninggal.[4]

4.      Dampak durhaka kepada orang tua
Beberapa hal yang merupakan akibat dari mendurhakai orang tua adalah:
a.       Anak-anak yang mendurhakai orangtuanya akan di kutuk oleh Allah
Sesuai dengan sabda Rasul yang artinya: “Barang siapa yang membuat ibu bapaknya marah , maka berarti membuat Allah marah kepadanya” (H.R Bukhari)

b.      Disegerakan siksanya di dunia ini.
Sesuai dengan sabda Rasul yang artinya: “Semua dosa itu, siksanya akan di tangguhkan Allah sesuka-Nya, kecuali dosa karena dosa kepada orang tua, maka sesungguhnya Allah akan menyegerakannya dalam hidup di dunia ini sebelum meninggal dunia” (H.R Hakim)
5.      Manfaat berbakti kepadaorang tua
a.       Diridhai oleh Allah Azza wa Jalla
Dalam hadis Qudsi Allah swt berfirman: “Sesungguhnya yang pertama kali dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang tuanya, maka Aku meri­dhainya; dan barangsiapa yang dimurkai oleh keduanya, maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun kebahagiaan, 2: 263).
b.      Disayangi oleh Allah swt
Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “…Wahai Ali, Allah menyayangi kedua orang tua yang melahirkan anak karena keberbaktiannya kepada mereka. Wahai Ali, barangsiapa yang membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-Faqîh 4: 371)








BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Akhlak merupakan perbuatan terpuji dimana hal tersebut harus ditanamkan pada diri peserta didik. Orang tua berperan penting dalam pembentukan akhlak karena orang tua mempunyai kewajiban untuk menanamkan akhlak karimah terhadap anak-anaknya.
Kita sebagai Muslim yang baik tentunya memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua kita, baik ibu maupun ayah.Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu-bapak. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji, ada banyak cara untuk berbakti dan bersikap sopan santun kepada orang tua.
Medurhakai orang tua akan mendapatkan ganjaran yang amat pedih sebaliknya berbakti kepada orang tua akan mendapatkan ganjaran yang setimpal baik didunia maupun di akhirat karena keridhaan Allah terletak pada keridhaan kedua orang tua.






DAFTAR PUSTAKA

Bukhori. Umar. hadits tarbawi dalam perspektif hadits. Jakarta: Amzah. 2014.
Deden, Makbuloh. Pendidikan Agama Islam: Arah Baru Pengembangan Ilmu dan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Mohammad, Daud Ali. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.
Rosihon, Anwar. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia. 2010.


[1] Bukhori Umar, hadits tarbawi dalam perspektif hadits,(Jakarta: Amzah, 2014). hal 42-44.
[2]  Deden Makbuloh. Pendidikan Agama Islam: Arah Baru Pengembangan Ilmu dan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. Hlm 149-150.
[3]  Rosihon Anwar. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia. 2010. Hlm. 107-109.
[4]  Mohammad Daud Ali. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers. 2011. Hlm. 357.